Pada 6 Januari 2019 pukul 17:08:20 waktu UTC-8, Linus Torvalds melakukan commit sebagai tanda mengawali pengembangan Linux 5.0, yaitu Linux 5.0-rc1. Hal ini ditandai dengan perubahan pada Makefile.
Silakan mencoba dengan mengunduh berkas tar.gz-nya di sini.
Informasi ini diambil dari informasi commit pengembangan kernel linux milik Linus.
Berawal dari keribetan membuat banyak pengguna sekaligus di mesin yang akan digunakan sebagai media berbagi ilmu. Dalam membuat image dari docker yang akan digunakan sebagai RStudio server yang berbasis linux dibutuhkan penambahan pengguna pada mesin containernya sesuai jumlah murid.
Membaca ke sana kemari akhirnya saya menemukan kode yang cocok untuk diterapkan di mesin itu. Sebagai contoh di sini akan ditambahkan 10 pengguna.
for i in user{01..10}
do
useradd -d /home/$i -m $i
echo “$i:$i” | chpasswd
done
Sekian catatan kedua tahun ini.
Tiga hari, Jum’at s.d Minggu, saya berada di lingkungan JIExpo, Kemayoran. 2 (dua) hari pertama, saya menjadi SPB BlankOn, dan hari terakhir saya mencoba mengenalkan produk-produk industri kreatif kepada anak-anak saya dengan mengantar mereka ke acara Bekraf.
Catatan ini tidak akan memuat tentang Bekraf atau BlankOn, karena pastilah lembaga sebesar Bekraf dan Tim Pengembang BlankOn memiliki bagian kehumasan yang akan mengemas rilis berita yang lebih menarik. Tulisan ini lebih kepada catatan saya sendiri mengenai banyak hal yang sudah saya rencanakan namun belum bisa terlaksana sampai saat ini.
Jadi, ini tulisan apa? Selengkapnya… »
Ini merupakan lanjutan dari dokumentasi pembenahan gudang paket blankon yang mengambil dari gudang paket debian.
Skrip untuk melakukan pengambilan ini masih ada di gudang kode yang sama, yaitu: cek-repo-bolong. Nama skrip yang dipakai cek-snapshot.sh
.
Metode pengambilan dari snapshot debian diperlukan karena ternyata masih ada banyak paket yang tidak ada dalam gudang arsip debian dan cerminnya. Penggunaan masih menggunakan cara yang sama, yaitu:
$ . cek-snapshot.sh [dists] [section] [arch]
Untuk sementara status pembenahan paket-paket impor dari debian ini menunggu Tim Jaminan Kualitas.
Semoga saja tidak ada paket yang terlewat dan menjadi masalah yang berarti.
Beberapa waktu lalu saya harus melakukan pengolahan data, namun data yang diberikan adalah berupa format Ms Access. Bagi sebagian orang, format ini adalah format biasa dalam menyimpan data portabel, namun ini tidak biasa buat saya.
Dalam pengolahan data ini saya masih beruntung PC di kantor menggunakan Sistem Operasi Windows 7 yang merupakan produk dari perusahaan yang sama dengan Ms Access sehingga bisa dilakukan dengan mudah tanpa kendala. Kendala saya hadapi saat saya menggunakan sistem operasi lain, yang biasa saya pakai sehari-hari.
Kendala utama saya adalah impor data. Yang akhirnya saya selesaikan di mesin kantor dan menyimpannya dalam format Rdata. Lebih kurang saya menggunakan cara Dainius yaitu menggunakan paket koneksi RODBC. Saya salin tempel saja di sini.
library(“RODBC”) #load package
db< -file.path(“C:/path/to/your/database.accdb”) #connect database.
#Note the UNIX style slash (/). “\” is “escape character” so all “\”you should replace either with “/” or “\\”
channel<-odbcConnectAccess2007(db) #internal RODBC function
dataSetName<-sqlFetch(channel,”TableName”) #read particular table from Access database file.
Setelah itu saya bisa menyimpan dataSetName ke berkas Rdata yang bisa saya gunakan di mesin lain. Diolah atau dites dengan kebutuhan yang ada.
Komentar Terbaru