Seperti halnya dokumentasi pemasangan rbenv, saya belum pernah mendokumentasikan proses pemasangan pyenv. Kedua, silakan menuju tulisan yang ini sebagai rujukan kenapa saya menggunakan environment terbatas.
Selain itu, debian buster masih menggunakan meson 0.49.2 sedangkan saya butuh >= 0.50.0 untuk mulai mencoba blankon-upgrade sehingga harus menggunakan diluar yang disediakan. Sehingga dengan pemasangan melalui pyenv saya tidak mengutak-atik sistem dasar.
Instalasi pyenv
yht@debian:~ $ git clone https://github.com/pyenv/pyenv.git ~/.pyenv
yht@debian:~ $ cd ~/.pyenv && src/configure && make -C src
Langkah ini untuk mengunduh pyenv dari Github dan melakukan kompilasi dynamic bash extension.
Sebelumnya silakan menuju tulisan yang ini sebagai rujukan kenapa saya menggunakan environment terbatas. Salah duanya adalah mesin debian buster saya mengalami kendala dependencies saat memasang jekyll dari repository maupun dari Gem. Selain itu ada nilai tambah menggunakan rbenv dari github yaitu perangkat yang terpasang merupakan yang terbaru.
Langkah inisiasi rbenv belum pernah saya catat, sehingga saya rasa perlu untuk keperluan lain waktu.
Instalasi rbenv
$ git clone https://github.com/rbenv/rbenv.git ~/.rbenv
$ cd ~/.rbenv && src/configure && make -C src
Langkah ini adalah untuk mengunduh rbenv dari github dan melakukan kompilasi aplikasi.
Sekedar mencatat langkah-langkah saat perlu upgrade versi mayor R karena pada beberapa bulan terakhir saya sudah menggunakan R 4.0.4 sedangkan di dalam mesin pernah menggunakan R <= 3.6. Catatan ini merupakan cara singkat yang saya tempuh untuk melakukan instalasi paket tambahan tanpa melewatkan paket-paket yang pernah saya gunakan atau uji.
Saya menggunakan Debian GNU/Linux, sehingga semua perintah dalam catatan ini akan merujuk pada sistem debian. Untuk Windows saya menggunakan Microsoft R Open.
Pindahkan/Salin Paket Lama
Pada setiap versi mayor secara default R akan menggunakan folder “~/R/x86_64-pc-linux-gnu-library/$versi_mayor”. Misalkan versi 4.0 akan menggunakan folder “~/R/x86_64-pc-linux-gnu-library/4.0” dan versi 3.6 akan menggunakan folder “~/R/x86_64-pc-linux-gnu-library/3.6”. Pada contoh ini saya akan melakukan pasang ulang semua paket dari 3.6 pada 4.0.
Beberapa waktu lalu saya melakukan upgrade Debian dari Stretch ke Buster dan semua berjalan normal, hingga baru saja saya ngeh jika VirtualBox hilang dari menu. Posting ini adalah catatan saya dalam melakukan upgrade.
Cek Peninggalan Lama
Pada mesin saya, VirtualBox memang otomatis hilang dari menu. Dimana kemungkinan besar dengan perintah apt autoremove saat proses upgrade. Bisa menggunakan perintah di bawah untuk melakukan penghapusan paket-paket sertaan lain.
Cukup dengan Oracle Instant Client 12.1.0.2 dan konfigurasi seperti pada posting yang 10 tahun lalu semua selesai. Hanya menyesuaikan dengan environment Windows. Beruntung saya menulis konfigurasi di blog ini.
Konfigurasi Oracle Instant Client
Dua hal yang wajib di set adalah ORACLE_HOME dan PATH. Pengubahan dapat melalui System Properties > Advanced > Environment Variables. Selengkapnya… »
Saya hanya akan mendaftar beberapa aplikasi yang bisa digunakan sebagai perangkat video editor dalam melakukan editing video di Linux. Memang saya bukan pelaku industri ini sehingga tidak layak kiranya melakukan pembahasan mendalam terhadap jenis aplikasi ini. Namun karena makin hari kebutuhan saya rasa mulai menjurus maka saya mulai dengan membuat daftarnya.
openshot
blender
cinelerra
kdenlive
pitivi
avidemux
lightworks
Dari semuanya hanya lightworks yang tidak ada dalam repository debian ataupun debian-multimedia. Sekarang tinggal mempelajari masing-masing sebagai bahan produksi.
Hanya menemukan satu perangkat yang kayaknya asik buat dipasang. Cointop!
cointop is a fast and lightweight interactive terminal based UI application for tracking and monitoring cryptocurrency coin stats in real-time. The interface is inspired by htop and shortcut keys are inspired by vim.
cointop
Tapi gak bakal kepake juga kalo bukan trader crypto. Haha..
Dalam beberapa minggu terakhir ditemukan adanya masalah dalam gudang paket (repository) BlankOn. Untuk sementara digunakan milik pengembang pensiunan di repo.ridon.id. Namun setelah diteliti, ternyata gudang paket tersebut masih memiliki banyak kekurangan, sehingga dibutuhkan tindakan lebih lanjut.
Yang perlu dijadikan catatan adalah permasalahan ini tidak hanya terjadi pada BlankOn X Tambora, namun juga versi sebelumnya. Karena panjang cerita bila dilakukan penanganan secara keseluruhan, perlu dilakukan pembatasan dalam penanganan masalah ini, yaitu rilis yang merupakan turunan dari debian, yaitu rote, suroboyo dan tambora.
Komentar Terbaru