Blog.YHT.Web.ID

Icon

Bosan adalah awal dari penciptaan perubahan.

Virtual Environtment dalam Pemrograman

Perkembangan perangkat bahasa pemrograman semakin cepat dan bervariasi. Namun pengembang banyak yang masih bertahan di versi ‘jadul’, terutama untuk perangkat di mesin-mesin produksi, dan tampak enggan beranjak karena menjaga stabilitas layanan.

Di sisi lain pengembang bahasa pemrograman terus memperbaiki fitur dan kutu yang tentunya membuat semakin baik lagi. Coba saja ikuti versi setiap bahasa pemrograman.

Apa yang bisa kita lakukan?

Sebagai bagian dari pengembangan, tentunya ada sisi lain yang perlu dilakukan selain menulis baris kode, yaitu riset. Percobaan-percobaan yang perlu dilakukan untuk melihat berbagai kemungkinan penerapan di luar platform yang digunakan maupun penerapan pada platform yang lebih baru.

Mengetahui platform lain perlu sebagai perbandingan atau benchmark akan kondisi teknologi yang digunakan saat ini. Karena pada hakekatnya perkembangan teknologi itu berjalan beriringan namun penerapan bergantung dari fokus pengembang platform. Pengguna tentunya sangat diuntungkan dengan adanya banyak pengembangan yang arahnya sama.

Platform yang lebih baru tentunya memiliki fitur yang lebih, baik dari segi kualitas kode maupun keamanan. Kondisi ini mewajibkan tim riset untuk mencoba mengubah kode seiring dengan naiknya versi platform yang digunakan. Tak melakukannya akan membuat beberapa masalah dikemudian hari. Mau mencoba?

Lingkungan Virtual dalam Pemrograman

Lingkungan Virtual atau Virtual Environtment merupakan sebuah media, sarana percobaan, memasuki lingkungan pengembangan yang baru. Beberapa platform, bahasa pemrograman, sudah memiliki sarana ini. Hal ini memudahkan periset untuk menjalankan tugasnya.

Beberapa bahasa pemrograman yang memiliki sarana ini akan coba dibahas.

Perlbrew untuk Perl

Untuk platform Perl,  silakan coba Perlbrew. Ada 2 cara dalam melakukan pemasangan, dengan CPAN atau manual, namun rekomendasi tentunya menggunakan cara aman, yaitu CPAN.

Melakukan instalasi dengan CPAN sangat mudah cukup jalankan “cpan App::perlbrew” untuk memasang, dan jalankan “perlbrew init” untuk mulai menggunakannya.

Pyenv untuk Python

Jika anda pengguna Python, silakan pasang Pyenv. Untuk pemasangannya silakan clone proyek ke .pyenv di home dengan perintah “git clone https://github.com/pyenv/pyenv.git ~/.pyenv“.

Setelah semua selesai silakan ubah variabel PYENV_ROOT ke folder tadi ($HOME/.pyenv). Dan tambahkan $HOME/.pyenv/bin ke dalam $PATH. Dan terakhir, jalankan “pyenv init -“. Untuk otomasi silakan edit berkas .bashrc atau .bash_profile Anda.

 Sebenarnya pyenv ini merupakan hasil fork rbenv yang akan dijelaskan kemudian.

Rbenv untuk Ruby

Terakhir kita akan membahas platform Ruby dengan rbenv. Pada dasarnya pemasangan sama dengan pyenv mengingat ini adalah proyek induk. Namun dalam hal pemasangan versi tambahan, membutuhkan pengaya lagi, yaitu ruby-build, dimana  pyenv yang sudah memasukkannya secara built-in. Untuk pemasangan ikuti saja perintahnya di sini, yang pada dasarnya sama dengan pyenv.

Pemasangan paket tambahan dengan memasukkan ruby-build dengan menjalankan perintah berikut:

> mkdir -p “$(rbenv root)”/plugins
> git clone https://github.com/rbenv/ruby-build.git “$(rbenv root)”/plugins/ruby-build

Dan nikmati kemudahannya.

Pilihan

Platform itu adalah pilihan. Layaknya seorang laki-laki yang memilih istri untuk menjadi ibu bagi anak-anaknya. Jadi, silakan pilih dengan seksama dengan siapa Anda akan menikah. Eh, kog jadi ngelantur. 😀

Tapi memang itulah yang sebenarnya, Anda perlu tahu banyak sebagai pertimbangan dalam menentukan platform yang akan Anda gunakan. Bukan untuk menyindir yang suka “gonta-ganti” platform, tapi sebaiknya platform yang digunakan dapat diadopsi dalam waktu hampir tak terbatas untuk menjaga tersedianya layanan. Sekali lagi itu adalah pilihan.

Dan kenapa saya tidak menulis panjang lebar mengenai bagaimana penggunaannya? Hai, pembaca. Apakah Anda yang membaca ini ingin melakukan riset atau hanya membaca? Poin penting periset adalah membaca dan mencoba menerapkan, bila satu poin gagal ya…

Jangan malas membaca, ya. Dokumentasi lengkap kog.

Dan sekali lagi. Ini adalah pilihan. Buru-burulah memilih, sebelum diambil orang. #eh

Kategori: /artikel

Tag: , , , , ,

3 Responses

  1. […] silakan menuju tulisan yang ini sebagai rujukan kenapa saya menggunakan environment terbatas. Salah duanya adalah mesin debian […]

  2. […] rbenv, saya belum pernah mendokumentasikan proses pemasangan pyenv. Kedua, silakan menuju tulisan yang ini sebagai rujukan kenapa saya […]

  3. […] perograman kita bisa saja memilih platform tertentu sebagai lingkungan kerja dasar, misal: python dengan pyenv atau ruby dengan rbenv, dimana perangkat dan pritilan-nya ini […]

Leave a Reply