Feb 22, 2010
Platform terbuka lebih tahan banting?
Saya melalui postingan ini, meskipun terlambat, mengucapkan terima kasih kepada pengembang perangkat lunak kode terbuka dan semua pihak yang mendukung pengembangannya. Apa yang dikembangkan oleh banyak orang dan bebas diaudit ternyata menang pada tes yang dilakukan oleh auditor sistem rekanan.
Proyek yang hampir setahun ini berjalan dimana nama saya termasuk di dalamnya memang menggunakan platform terbuka. Dan memang saya sendiri telah, saya rasa, cukup kenal dengan platform ini. Dan berikut akan saya ceritakan sedikit mengenai latar belakang ucapan terima kasih saya.
Beberapa hari yang lalu, kurang lebih satu minggu, saya mendapat kabar bahwa sistem dimana aplikasi yang kami kembangakan diaudit oleh rekanan kantor pusat. Audit dilakukan sore hari dimana bukan jam kerja. Audit yang dilakukan adalah berupa ‘stress test‘ dimana pekerjaan ini hampir sama dengan melakukan DDoS kepada server dan menguji seberapa tahan sumber daya server beserta algoritma yang ada terhadap banjir koneksi.
Yang membuat kami, terutama saya, bangga adalah skor yang diperoleh server kami jauh melebihi skor platform sistem inti pusat. Dimana menurut sang auditor, mesin tempat dia melakukan audit ‘hang‘ setelah melakukan koneksi ke 5000-an. Menurut beliau juga, server sistem pusat mengalami ‘hang‘ pada koneksi ke 4000-an. Saya tidak tahu angka yang pasti, tapi ini cukup menambah percaya diri saya menggunakan platform terbuka. Perbedaan yang cukup mengagetkan mengingat perangkat keras kami hanya menggunakan server lama.
Sebenarnya masih ada satu tes lagi yang sampai saat ini saya belum menerima hasilnya, yaitu ‘penetration test‘. Tes ini menyangkut keamanan sistem. Dimana dalam instansi kami memang ada beberapa orang yang telah lulus CEH (Certified Ethical Hacker) yang salah satunya diminta untuk menguji sumberdaya sistem dari sisi keamanan. Mungkin setelah saya mendapatkan hasilnya akan saya ceritakan.
Yang pasti, saya semakin yakin bahwa apa yang saya jalani ini tepat.
Let’s rock with Free Software and Open Source! :rock:
Saat etis tidaknya bisa dibuktikan dengan sertifikasi, entah siapa yang ideot.
Itu sudah menjadi kewajibannya setelah disekolahkan dan mendapatkan kertas selembar yang Anda sebutkan sebagai sertifikasi itu. Ideot atau tidak bukan urusan saya. Yang menugaskan untuk melakukan untuk dia bersekolah dan memiliki itu juga bukan saya.
Jah dibahas…
saya tidak membahas, hanya meluapkan isi hati